Sunday, October 31, 2010

Evolusi SIM Berdasarkan CBIS

Evolusi SIM berdasarkan CBIS
1. Pendahuluan
Sistem Informasi Berbasis Komputer  merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang dipakai untuk suatu alat dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Memang secara teori system informasi tidak perlu memakai computer untuk melakukan kegiatannya, tetapi pada praktek di lapangannya suatu system informasi yang kompleks membutuhkan computer  agar suatu system informasi berjalan dengan baik.
2. Tinjauan Pustaka
Menurut Lily, Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan.
Pada blog Romdhan, ia menjelaskan bahwa Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
3. Pembahasan
Fokus awal pada data
Selama paruh pertama abad 20, perusahaan pada umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajer. Pada fase ini penggunaan komputer hanya terbatas pada aplikasi akuntansi. Nama aplikasi akuntansi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) . Perubahan yang terjadi dari konsep sistem pengolahan data ke Sistem Informasi Manajemen merupakan perubahan kepentingan.
Fokus baru pada informasi
Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tersebut. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar.



Fokus revisi pada pendukung keputusan.
Sistem pendukung keputusan (Decision support system) adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer. Manajer tersebut. Berada di bagian manapun dalam organisasi pada tingkat manapun dan dalam area bisnis apapun. DSS dimaksudkan untuk mendukung kerja satu manajer secara khusus.
Spesifikasi DSS :
·         Berfokus pada proses keputusan daripada proses transaksi
·         Dirancang dengan mudah, sederhana, dapat diterapkan dengan cepat dan mudah diubah.
·         Dirancang dan dioperasikan oleh manajer
·         Mampu memberikan informasi yang berguna bagi analisis kegiatan manajerial.
·         Berkaitan dengan hanya bagian kecil dari masalah besar
·         Memiliki logika yang serupa dengan cara manajer menganilis situasi yang sama.
·         Memiliki basis data berisi informasi yang disarikan dari file dan informasi lain organisasi yang berasal dari lingkungan eksternal.
·         Memungkinkan manajer untuk menguji hasil yang mungkin dari serangkaian alternatif.
Siklus DSS :

Di dalam prosedur DSS akan terdapat tiga tahapan utama, yaitu:

·         Tahap Deterministik, dalam tahap ini variabel2 yang mempengaruhi keputusan perlu didefinisikan dan saling dihubungkan, perlu dilakukan penetapan nilai, dan selanjutnya tingkat kepentingan variabel diukur, tanpa terlebih dahulu memperhatikan ketidakpastiannya.
·         Tahap Probabilistik, tahap penetapan besarnya ketidakpastian yang melingkupi variabel2 yang penting, dan menyatakannya dalam bentuk nilai.
·         Tahap Informasional, meninjau hasil dari dua tahap terdahulu guna menentukan nilai ekonomisnya bila kita ingin mengurangi ketidakpastian pada suatu variabel yang dirasakan penting.

Fokus pada Komunikasi
Pada waktu DSS berkembang , perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (office automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik. OA telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice mail, e-mail, electronik calendaring, facsimile transmission. Sebuah rencana untuk menggabungkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktifitas pekerjaan. Semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang berada didalam maupun diluar perusahaan.

Fokus potensial pada konsultasi
Komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Bentuk umum sistem pakar atau artificial intelligence adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan
4. Penutup
Seiring dengan berkembangnya system informasi yang sudah komplek, maka penggunaan computer dibutuhkan agar lebih baik.  Hal ini dilakukan agar lebih efektif dalam suatu organisasi. Pada system ini manusia tetaplah subjek utamanya karena manusia yang mengambil keputusan, bukan pada komputernya. Computer hanya komponen dari sebuah system. Oleh karena itu sumber daya manusia haruslah berkualitas karena manusia meruapakan subjek utamanya.
5. Referensi
lily.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9101/minggu11_12.pdf



No comments:

Post a Comment