System Development Life Cycle
1. Pendahuluan
Sistem Informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data yang biasanya meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan dan manusia untuk menghasilkan informasi. Jadi sistem informasi bukan hanya aplikasi perangkat lunak. Sistem Informasi ada pada hampir setiap perusahaan atau instansi untuk mendukung kegiatan bisnis mereka sehari-hari. Biasanya porsi pengerjaan pengembangan sistem informasi diserahkan kepada orang-orang yang bekerja di bidang Teknologi Informasi. Dalam membangun suatu sistem informasi yang mengacu kepada pengertian aplikasi perangkat lunak dipakai metode Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle atau SDLC). SDLC terdiri dari sejumlah tahapan yang dilaksanakan secara berurutan. Model-model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi banyak dipakai untuk saat ini. Model-model tersebut dikembangkan dari model klasik.
2. Tinjauan Pustaka
System Life Development Cycle adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. (http://id.wikipedia.org/wiki/SDLC)
3. Pembahasan
Systems Development Life Cycle atau dikenal dengan bahasa Indonesia Siklus Hidup Pengembangan Sistem atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: analisa (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).
SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu :
a. Analysis
b. Design
c. Implementation
Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasil kegiatannya (deliverable).
FASE ANALYSIS
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :
· Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem
· Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.
· Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
· Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :
1. Problem detection
- Tujuan : Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya (memburuk).
- Hasil : Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam sistem.
2. Initial investigation
- Tujuan : Memerikan sistem saat ini dengan penekanan pada daerah-daerah yang menimbulkan permasalahan.
- Hasil : Penjelasan sistem saat ini.
3. Requirement analysis (determination of ideal systems)
- Tujuan : Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari sistem informasi yang ideal. Sebuah penggantian sistem akan menimbulkan jarak antara sistem saat ini dengan sistem yang ideal (yang mengacu ke komputerisasi).
- Hasil : Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.
4. Generation of system alternatives
- Tujuan : Menggali (explore) perbedaan dari alternatif sistem dalam mengurangi jarak (gap) antara sistem saat ini dengan sistem idealnya.
- Hasil : Dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang akan dipakai untuk memperbaiki sistem.
5. Selection of proper system
- Tujuan : Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan menggunakan metodologi terstruktur, memilih alternatif sistem yang paling baik, dan menjualnya (sell) kepada management.
- Hasil : Hasil-hasil dari studi sistem.
FASE DESIGN
Dalam tahap perancangan (design) memiliki tujuan, yaitu untuk :
· Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah :
6. Output design
- Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.
- Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).
7. Input design
- Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke
sistem informasi.
- Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).
8. File design
- Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam
sistem informasi.
- Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi file.
FASE IMPLEMENTATION
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
· Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.
· Mengimplementasikan sistem yang baru.
· Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :
9. Programming & testing
- Tujuan : Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan
operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman
tertentu, dan mengetest semua program serta memastikan
semua fungsi / modul program dapat berjalan secara benar.
- Hasil : Coding program dan spesifikasi program.
10.Training
- Tujuan : Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem,
persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang
berhubungan denganp pelatihan (buku-buku panduan sistem).
- Hasil : Rencana pelatihan sistem, modul-modul katihan dan
sebagainya.
11. System changeover
- Tujuan : Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem
informasi yang berhasil dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggungjawab team designer ke pemakai siste (user organization).
- Hasil : Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).
4. Penutup
Dalam mengimplementasikan suatu pengembangan sistem sangat diperhitungkan akan adanya sebab, masalah, visi atau tujuan, serta peluang-peluang yang akan terjadi. Maka sangat penting menentukan informasi yang mengalir, menganalisanya, merancang, memuat, serta mendokumentasikannya.sehingga setelah tahap-tahap sebelumnya terlaksana, kita dapat melakukan pengujian, membandingkan dan menentukan ketahanan akan sistem tersebut. Kemudian mengimplementasikanya, dan lakukan tahap terakhir yaitu dengan mengevaluasi sistem tersebut. Namun pada prakteknya tidak selalu demikian. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan sistem informasi. Terutama adalah pada faktor manusia yang terlibat. Dari pihak pengembang, kurangnya keahlian dan pengalaman bisa menyebabkan kesalahan dalam satu tahapan sehingga menyebabkan siklus ini harus diulangi dari tahapan yang salah. Bisa terjadi bahwa siklus ini dilakukan sampai berulang-ulang. Oleh karena itu ikuti fase-fase SLDC dengan teliti dan baik.
5. Referensi
agungsr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/3412/Konsep+SI.pdf
diah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Materi+02+-+SDLC.pdf
widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../Modul_ke_8_sim_ptik.doc
setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../MateriSuplemenSDLC.pdf
No comments:
Post a Comment